Family Staycation di Artotel Semarang
Daftar Isi
Rezeki bisa datang kapan saja. Itulah yang selalu saya tanamkan di pikiran agar tetap optimis dan positif thinking.
Di suatu malam yang panas karena Semarang sedang mengalami panas ekstrem beberapa waktu lalu, dengan pengalaman menjelajah berbagai hotel di Semarang, suami bertanya hotel mana yang rekomen untuk keluarga.
Doi bertanya bukan karena ingin booking hotel untuk kami, tapi karena temannya yang berasal dari luar kota akan datang ke Semarang bersama keluarganya. Waktu itu saya sih merekomendasikan Hotel Wujil meski letaknya bukan di kota Semarang.
Singkat cerita, rupanya hotel yang kami sarankan sudah full booked sehingga akhirnya ia pilih hotel lain yaitu Artotel yang terletak di jalan Gajah Mada.
Dan tak disangka, ia juga memberikan kami menginap satu malam gratis di hotel yang sama. Wah, alhamdulillah rezeki nomplok.
Secara kebetulan, saya yang sering menghadiri event di berbagai hotel, kok ndilalah memang belum pernah memasuki Artotel.
ARTOTEL HOTEL
Hotel yang masih terbilang baru di kota Semarang ini berdiri di pusat kota tidak jauh dari Simpang Lima Semarang. Bentuknya berupa gedung tinggi tanpa area outdoor yang bisa dijelajahi.
Kami datang menggunakan mobil pribadi dan jujur saja ya, parkiran di Artotel sungguh tidak menyenangkan. Alasannya, karena sangat sempit dan harus menggunakan valet setiap harus parkir.
Jadi karena lahan sudah penuh oleh gedung, ruang parkir hanya tersedia beberapa slot. Kemudian sepertinya pihak manajemen memiliki tempat parkir lain di luar area hotel, hal inilah yang membuat tamu dengan kendaraan roda empat ga bisa parkirin sendiri.
Next, setelah menyerahkan kunci mobil pada petugas valet. Selanjutnya kami harus naik lift untuk check-in di resepsionis. Oiya, lift di Artotel juga terbilang mungil hanya bisa memuat 4 orang dewasa sehingga terasa sesak, belum lagi kalau barang bawaan terlalu banyak, hehehe.
Oke mari lupakan soal parkiran yang menyebalkan. Artotel Semarang mengusung konsep hotel yang trendi yang bisa dinikmati sejak memasuki ruangan di mana resepsionis berada. Cek gambar di bawah ini untuk tahu seperti apa penampakannya.
area depan resepsionis yang tertata apik dan chic |
Melihat lobby yang apik lumayan menghibur kami. Dan proses check-in mulus tanpa terkendala. Setelah dapat kartu pass kami pun segera memasuki kamar di lantai 10. Wah bisa lihat Semarang dari ketinggian nih.
Di dalam kamar hotel, seperti biasa saya menjelajah untuk mengetahui apa saja sih kelengkapan yang ada. Boleh dibilang konsep trendi, boutique and art cukup nampak pada kamar dan elemen di dalamnya.
Kamarnya simpel, terlihat terang dan bersih, serta berhiaskan mural apik.
Kamar mandinya boleh dibilang luas dibanding tipe kamar sejenis pada hotel lainnya. Kasurnya juga bener-bener empuk dan muat ditidurin kami bertiga yang bohay-bohay 😂. Fasilitas lainnya, ada TV layar datar, brankas, kulkas mini, lemari dengan hanger, akses Wi-Fi, handuk, amenities, serta teh dan gula yang bisa diseduh tamu.
Kamar mandinya boleh dibilang luas dibanding tipe kamar sejenis pada hotel lainnya. Kasurnya juga bener-bener empuk dan muat ditidurin kami bertiga yang bohay-bohay 😂. Fasilitas lainnya, ada TV layar datar, brankas, kulkas mini, lemari dengan hanger, akses Wi-Fi, handuk, amenities, serta teh dan gula yang bisa diseduh tamu.
Dari kelengkapan Artotel, satu hal yang membuat kami merasa ndeso. Yaitu ada mesin Nescafe Dolce Gusto di meja. Tadinya saya pikir bakal lengkap dengan capsule-nya untuk membuat kopi. Tapi ternyata tidak ada, hahaha.
Capsule-nya ga ada, kami pun udah bawa mie cup ya akhirnya Si Dolce Gusto ini kami pakai untuk menyeduh Pop Mie. Konyolnya karena baru pertama kami menggunakan Nescafe Dolce Gusto, kami harus lihat video di Youtube dulu untuk melihat cara merebus air di alat ini. Ya kan daripada salah trus rusak nanti disuruh ganti deh. Hehe, lumayan lah jadi pengalaman nih.
Selain Dolce Gusto, ada hal berkesan lain dari Artotel. Saya yang seumur-umur menjadi makhluk negara tropis tidak pernah keluar dari Indonesia, malam itu tiba-tiba seperti telempar ke Swiss karena menggigil di kamar. Ternyata meski suami menyetel AC di angka yang sama dengan AC rumah, karena di Artotel menggunakan AC central, udara yang dihasilkan bisa super adem. Brrrr.....
Keesokan harinya, kami sarapan di resto hotel yang dinamai Fat Elephant. Ngga tahu kenapa dinamakan Gajah Gendut, tapi gara-gara dinamai Fat Elephant saya sempet dengar ada anak yang mencari gajah di resto ini 😅.
Nah soal menu, makanan-makanan untuk sarapan Fat Elephant terbilang standar saja baik dalam hal rasa dan variasinya tidak banyak. Tapi lumayan lah untuk mengisi perut. Dan oh ya, anak di atas usia 7 tahun harus membayar tambahan 50 ribu. Ya sayang sih nambah segitu soalnya anak saya makannya cuma sereal semangkok + omelette seporsi. Olalala.
So overall ya, Artotel sebenarnya hotel yang estetik dan baik dalam hal kebersihan. Namun kalau mau menginap di hotel ini sebaiknya ga bawa mobil kecuali mau repot-repot berkoordinasi dengan petugas valet parkir setiap kali keluar masuk hotel. Mungkin bisa lebih nyaman menggunakan taksi online supaya lebih praktis.
Tapi ya namanya gratisan kami tetap bersyukur dong bisa menginap di Artotel Semarang. Dan bicara soal bersyukur rezeki apa saja harus banget disyukuri. Misalnya dapat hadiah dari tukar SMARTPOIN di Program Mystery Box #OktoBERHADIAH Smartfren nih. Wah itu juga alhamdulillah lho.
Mau juga dapat hadiah dari Smartfren? Cuzz Download Aplikasi MySmartfren di playstore! Hanya 18 - 31 Oktober 2021 lho.
Mohon maaf yang memasukkan link hidup dihapus otomatis ya.
Salam Blogging!
Mau banget sih kalo nginep lagi di sana. Untungnya parkiran yg di Jogja lebih gede, walopun ada lahan parkir terpisah, tapi ga harus valet. Utk makanan memang ga banyak varian Yaa, tapi kami sekeluarga suka bgt buryam nya 😄.