Makhluk Mitologi dalam Drama Tale of The Nine Tailed
![]() |
Tale of the Nine Tailed |
Mungkin kalau dalam dunia nyata, orang normal akan memilih lari. Karena setampan apapun yang namanya siluman ya pasti mengerikan. Tapi dalam drama Korea, si tokoh yang mengejar malah jadi jatuh cinta. Klise ya? Maybe yes. Tapi begitulah inti dari Tale of the Nine Tailed, sebuah drama yang selama tayang mampu mencapai rating stabil yaitu berkisar 5%.
Sesuai judulnya, Tale of The Nine Tailed atau Kisah Rubah Berekor Sembilan adalah drama fantasi berdasarkan cerita rakyat Korea, yaitu menceritakan mengenai gumiho.
Namun dalam drakor Tale of The Nine Tailed bukan hanya gumiho saja yang muncul berdasarkan mahluk mitologi dalam cerita rakyat. Ada pula 5 tokoh lainnya yang termasuk mahluk mitologi Korea, yaitu:
1. Ureonggaksi (pengantin siput)
![]() |
tokoh pengantin siput dalam Tale of Nine Tailed |
Cerita Ureonggaksi ternyata hampir sama dengan cerita rakyat yang berkembang di Indonesia yaitu kisah Keong Mas.
Dahulu kala, hiduplah seorang bujangan tua yang menopang ibunya yang sudah tua, tetapi terlalu miskin untuk mendapatkan seorang istri.
Suatu hari dia sedang bekerja di sawah ketika dia berkata pada dirinya sendiri, "Dengan siapa saya akan berbagi semua beras ini?" dan dia mendengar sebuah suara menjawab, "Dengan saya, tentu saja." Bingung, dia mengulangi pertanyaannya dan suara itu kembali menjawab, "Dengan saya, tentu saja."
Dia melihat sekeliling tetapi tidak melihat apa-apa, kecuali cangkang siput di dekat sawah, dan dia membawanya pulang dan menyimpannya jauh di dalam lemari pakaian. Sejak hari itu, ketika putra dan ibunya kembali dari bekerja di ladang, ada makan malam menunggu mereka, hidangan hangat dan lezat dari daging ayam goreng tumis dan nasi kukus segar.
Seorang bujangan, bingung, suatu hari mengintip ke dalam setelah berpura-pura berangkat kerja, dan melihat seorang gadis, cantik seperti peri, muncul dari cangkang di dalam lemari dan menyiapkan makanan.
Sang bujangan tidak bisa menahan kegembiraannya dan melompat masuk, menggendong gadis itu dan memintanya untuk menjadi istrinya. Gadis itu berkata bahwa ini belum waktunya dan memintanya untuk menunggu tiga hari (atau tiga bulan, atau tiga tahun).
Namun, bujangan itu terlalu tidak sabar, dan membujuknya untuk menikahinya hari itu. Takut kehilangannya oleh orang lain, dia terus menjaganya, melarang dia meninggalkan rumah.
Suatu hari, mempelai wanita menyiapkan makan siang untuk suaminya yang sedang bekerja di ladang, dan ibu mertuanya, yang ingin tinggal dan mengambil nasi dari panci, mengirim menantu perempuannya ke ladang. dengan makan siang.
Dalam perjalanan ke suaminya, pengantin wanita menghadapi prosesi hakim dan bersembunyi di hutan, tetapi hakim melihat cahaya terang datang dari hutan, dan memerintahkan seorang pelayan untuk pergi dan memeriksa, menyuruhnya untuk mengambilnya jika itu adalah bunga, jika itu air, dan bawa jika itu manusia.
Ketika pelayan menemukannya, pengantin wanita gemetar, dengan keranjang makan siang di dekat kakinya, dan pelayan menarik tangannya, tetapi dia memohon untuk membiarkannya pergi, menyerahkan cincin peraknya kepada pelayan, tetapi pada akhirnya hakim membawa dia pergi dengan tandu.
Pengantin pria pergi ke kantor hakim untuk menemukannya tetapi gagal dan meninggal karena kesedihannya, kemudian berubah menjadi burung biru. Pengantin wanita menolak untuk melayani hakim dan meninggal setelah menolak makanan, lalu ia berubah menjadi sisir bergigi rapat.
2. Bhulgasari (siluman koin)
![]() |
tokoh Bhulgasari dalam Tale of Nine Tailed |
Namun dalam drama Tale of Nine Tailed sosok Bulghasari muncul dalam wujud manusia yang diperankan oleh Son Woo Hyun.
![]() |
Bhulgasari dalam cerita rakyat Korea |
Suatu hari pemerintah mengeluarkan perintah untuk menangkap semua biksu Budha, yang melarikan diri dari kuil mereka dan dalam pelarian.Salah satu biksu pergi ke rumah saudara perempuannya dan meminta perlindungan. Saudari itu menawarkan untuk menyembunyikannya di lemari dinding, tetapi ia justru menyarankan kepada suaminya untuk melaporkan saudara laki-lakinya tersebut kepada pihak berwenang dengan imbalan kekayaan.Sang suami, yang marah dengan rencana istrinya karena ingin menjual saudara laki-lakinya sendiri, membunuhnya dan membebaskan biksu itu.Disisi lain, Biksu yang dikunci di dalam lemari, membuat benda berbentuk binatang yang aneh dari butiran beras yang dikukus dan memberinya jarum.Anehnya, monster itu terus memakan lebih banyak jarum dan terus tumbuh, dan ketika tidak ada yang tersisa untuk dimakan di dalam rumah, monster itu keluar dan memakan segala jenis potongan logam, tumbuh semakin besar.Dalam upaya untuk menangkap monster ini, pemerintah mengumpulkan orang-orang untuk menembaknya dengan panah atau membunuhnya dengan pedang, tetapi semuanya cara tersebut gagal.Akhirnya, mereka mencoba melelehkan monster itu dengan api, tetapi monster itu malah pergi ke sekitar desa. Dalam beberapa variasi cerita, monster itu dibunuh oleh seorang biksu terkemuka.
3. Jangseung (Kakek penunggu totem)
![]() |
Kakek penunggu Totem Jangseung dalam Tale of Nine Tailed |
Sebenarnya budaya meletakkan Totem tidak hanya ada di Korea saja namun tersebar di berbagai tempat di dunia. Misalnya di Papua ada pula totem namun berbeda bentuk serta tujuannya. Namun umumnya totem adalah sebuah simbol dari leluhur.
Dalam Tale of the Nine Tailed roh kakek penunggu Jangseung diperankan oleh Woo Hyeon.
4. Euduksini
![]() |
tokoh Euduksini dalam Tale of Nine Tailed |
5. Imoogi
![]() |
Lee Tae Ri sebagai Imoogi |
Bila dalam drama Tale of Nine Tailed Imoogi digambarkan sebagai tokoh yang jahat, sebaliknya dalam cerita rakyat Korea, Imoogi tidaklah jahat namun baik hati. Bahkan penampakan mereka dikaitkan dengan keberuntungan.
Namun ada pula cerita yang menyatakan Imoogi bisa saja baik atau dapat juga bersifat jahat. Terlepas dari sifatnya, Imoogi harus memiliki sumber kekuatan (Yeouiju) untuk dapat mencapai kesempurnaan.
![]() |
penggambaran Imoogi |
Posting Komentar
Mohon maaf yang memasukkan link hidup dihapus otomatis ya.
Salam Blogging!